Kuliah cover image
Avatar - Riksa Raesalat
Riksa Raesalat

Kuliah

Kumpulan materi kuliah

1 Viewer5 Stories

Most recent stories in Kuliah

  • Penerapan NPM di indonesia
    Penerapan New Public Management Di Indonesia
    Kinerja merupakan tujuan utama manajemen sektor publik atas pelayanan Administrasi terhadap mastarakat. Dan gerakan pembaharuan Administrasi Publik yang disebut New Public Management (NPM) adalah upaya meningkatkan kinerja. Reformasi administrasi publik yang terus dilakukan tersebut sangat dipengaruhi oleh konsep New Public Management (NPM) yang telah banyak di terapkan oleh beberapa Negara besar.

    Penerapan konsep NPM telah menyebabkan terjadinya perubahan manajemen sektor publik yang drastis dari sistem manajemen tradisional yang kaku, birokratis, dan hierarkis menjadi model manajemen sektor publik yang fleksibel dan lebih mengakomodasi pasar. Penerapan NPM juga merupakan bentuk modernisasi atau reformasi manajemen dan administrasi publik, depolitisasi kekuasaan, atau desentralisasi wewenang yang mendorong terbentuknya demokratisasi. Hal ini sampai sekarang adalah model yang paling ideal untuk menjalankan dan memberikan pelayanan di sektor publik karena orientasinya ada pada hasil bukan pada proses sehingga rasa kepuasan masyarakat bisa meningkat.

    Tapi apa bila kita ingin terapkan di Indonesia, Model New Public Management saya rasa belum tepat untuk di terapkan di negara ini, karena budaya birokrasi dan paradigma lama dalam pelayanan publik yang masih sangat kuat pengaruhnya dan dianut oleh pemegang kebijakan dan pelayan publik yang ada. Paradigma bahwa pelayan publik sebagai abdi negara dan semata-mata pengelola administrasi negara masih erat menjadi kultur yang sangat kuat berakar. Artinya orientasinya sangat berbanding terbalik dengan Prinsip NPM.

    Paradigma ini ditandai oleh masih masuknya orang-orang yang kurang berkualitas menjadi bagian birokrasi, lembaga birokrasi yang cenderung gendut, tidak adanya inovasi dalam memberikan pelayanan, dan terjadinya pemborosan keuangan negara untuk mengurus birokrasi. Selain itu, pendekatan birokrasi tradisional menganggap bahwa pelaksanaan pelayanan publik harus dilaksanakan sendiri oleh pemerintah. Paradigma birokrasi tradisional dapat tetap mendarah daging di dalam birokrasi, karena paradigma ini dipelihara dan dijalankan secara konsisten pada saat orde baru dan membudaya sampai sekarang. Sehingga tidak mudah untuk mentransformasikan menuju Paradigma Birokrasi Modern yang berorientasi pada pelayanan publik.

    Kalau dibandingkan dengan Pendekatan NPM, maka pelaksanaan reformasi birokrasi masih cenderung fokus pada prosedur dari pada pada hasil, belum tercipta persaingan pemberian pelayanan masyarakat mengingat pelayanan masyarakat masih didominasi oleh birokrasi, masyarakat/publik belum menjadi obyek pelayanan tetapi masih menjadi korban pelayanan, pelayan publik masih belum berdaya karena harus mengikuti kebijakan dan prosedur yang berbelit, dan belum tumbuhnya budaya yang kreatifl dan inovatif di kalangan pelayan publik.

    Langkah untuk menerapkan New Public Management di Indonesia bisa dilakukan dengan syarat ada cukup jumlah pendukung yang harus terpenuhi. Para pendukung ini harus berasal dari para penyelenggara pelayanan publik sebagai pelaku dan pemberi layanan. Mereka harus memiliki komitmen yang kuat sebelum Penerapan NPM dan sadar akan tugasnya. Selain itu, Reformasi ini harus didukung bersama agar warga bisa memberikan tekanan yang dibutuhkan terhadap politisi dan pihak administrasi untuk menyelesaikan proses reformasi dengan sukses. Harus jelas bahwa restrukturisasi seperti ini harus punya harga, tapi harus disadari pula bahwa penghematan yang dihasilkan reformasi ini bisa dengan mudah membiayai kembali investasi.

    Sehingga kedepannya masyarakat semakin sadar akan hak-haknya sebagai warga negara yang harus dipenuhi oleh negara. Dinamika lingkungan semakin kompleks dan persaingan akan semakin ketat. Didukung oleh demokrasi dan desentralisasi seharusnya menjadi momentum emas bagi Indonesia untuk memberikan pelayanan yang lebih baik demi menyejahterakan warga negaranya, bukan justru menjadi momentum untuk bertengkar, mengekploitasi

    Avatar - Riksa Raesalat
    Riksa Raesalat
  • Semua itu membutuhkan jaringan alat pengolahan data sehingga pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat, dan, terutama sekali bisa dipercaya.



    h. Manajemen kualitas
    Setiap produk – termasuk pekerjaan yang mengiringi produk tersebut – memiliki sejumlah ciri yang bisa dibedakan.

    Paradigma NPM melihat bahwa paradigma manajemen terdahulu kurang efektif dalam memecahkan masalah dalam memberikan pelayanan kepada publik. Karena itu, Christopher Hood mengungkapkan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip NPM, yaitu :
    1. Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor publik.
    2. Penggunaan indikator kinerja.
    3. Penekanan yang lebih besar pada kontrol output.
    4. Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil.
    5. Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi.
    6. Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen.
    7. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam penggunaan sumber daya.

    Orientasi NPM
    NPM ini telah mengalami berbagai perubahan orientasi menurut Ferlie, Ashbuerner, Filzgerald dan Pettgrew dalam Keban (2004 : 25), yaitu:
    Orientasi The Drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran kinerja.
    Orientasi Downsizing and Decentralization yaitu mengutamakan penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan tepat.
    Orientasi in Search of Excellence yaitu mengutamakan kinerja optimal dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
    Orientasi Public Service yaitu menekankan pada kualitas, misi dan nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi “user” dan warga masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka menekankan “social learning” dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.

    Avatar - Riksa Raesalat
    Riksa Raesalat
  • banyak mengkritisi kelemahan atau kinerja administrasi yang lemah. Namun demikian, reformasi ini harus didukung bersama agar warga bisa memberikan tekanan yang dibutuhkan terhadap politisi dan pihak administrasi untuk menyelesaikan proses reformasi dengan sukses.


    Harus jelas bahwa restrukturisasi seperti ini punya harga, tapi harus disadari pula
    bahwa penghematan yang dihasilkan reformasi ini bisa dengan mudah membiayai kembali investasi. Akan tetapi, sebelum upaya penerapan New Public Management ini bisa direalisasikan, harus diciptakan dulu prakondisi, yakni pertama, batasan tanggung jawab antara unit perencana dan unit pelaksana (politik dan administrasi) dan perangkat sumber daya yang bersifat desentral.

    Perangkat-perangkat New Public Management
    a. Manajemen kontrak
    Penyelenggaraan administrasi publik selama ini ditandai dengan keputusan keputusan yang bersifat hirarkis dan berdasarkan petunjuk-petunjuk khusus. Dengan perangkat manajemen kontrak, praktek ini akan diubah yakni dengan membuat kesepakatan tentang biaya dan apa yang harus dikerjakan.
    Manajemen kontrak adalah penyelenggaraan administrasi melalui kesepakatan-kesepakatan tentang tujuan yang hendak dicapai. Kesepakatan ini mencakup mulai dari tujuan yang hendak diraih hingga pengawasan terhadap proses pencapaian tujuan tersebut. Landasan manajemen kontrak adalah kontrak atau perjanjian antara pihak-pihak yang membuat perjanjian,yang dimaksud dengan manajemen kontrak di sini bukanlah kontrak atau perjanjian-perjanjian yang mengikat secara hukum seperti halnya dalam dunia bisnis, tapi menyangkut kesepakatan tujuan yang bersifat mengikat tentang jangka waktu yang telah ditetapkan.

    b. Penyerahan tanggung jawab di bidang sumber daya
    Memutuskan sendiri bagaimana memaksimalkan sumber daya agar dapat hasil yang maksimal.

    c. Orientasi pada hasil kerja (output)
    Administrasi hanya dapat dikendalikan secara efisien apabila titik tolak penyelenggaraannya berada pada hasil (output) kerja.

    d. Controlling
    Controlling bisa diartikan sebagai satu konsep terpadu guna mengendalikan administrasi secara efisien dan ekonomis – dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh politik. Untuk bisa berfungsi seperti ini, controlling harus menyediakan informasi yang dibutuhkan pada saat yang tepat. Pengadaan informasi disesuaikan dengan tingkat kebutuhan yang dimiliki manajemen politik atau pemerintah sebagai pihak perencana, dan administrasi sebagai pelaksana.

    e. Orientasi pada warga/pelanggan
    Intisari New Public Management berbunyi: ”Segala sesuatu yang tidak
    bermanfaat bagi warga adalah pemborosan.” Kalimat ini mengungkapkan bahwa administrasi bukanlah tujuan akhir, dan ia hanya punya satu tugas, yakni memberikan layanan kepada rakyat yang memang berhak mendapatkannya. Di beberapa negara pernah dikembangkan apa yang disebut “citizen charta” (piagam warga) yang merangkum hak-hak apa saja yang dimiliki warga sebagai pembayar pajak kepada negara. Ini artinya, warga tidak lagi dilihat sebagai abdi, melainkan sebagai pelanggan yang karena pajak yang dibayarkannya mempunyai hak atas layanan dalam jumlah tertentu dan kualitas tertentu pula.

    f. Personalia
    Personalia merupakan faktor kunci bagi suksesnya sebuah proses modernisasi. Modernisasi administrasi publik hanya akan berhasil apabila potensi sumber daya manusia dimanfaatkan secara maksimal, atau – jika ada kekurangan di bidang ini – memperbaiki sumber daya manusianya (human capital). Dalam proses modernisasi penting sekali melibatkan karyawan, karena tanpa itu hanya akan dicapai ketidakpastian dan seringkali sikap penolakan (boikot) yang merintangi pelaksanaan reformasi.

    g. Teknik informasi
    Prinsip-prinsip manajemen yang telah diuraikan di atas beserta seluruh bentuk pengendalian membutuhkan suatu sistem informasi yang sempurna. Penggabungan informasi dan komunikasi yang cepat, pemadatan data untuk pengendalian dan kemungkinan mengakses kumpulan data guna memenuhi keinginan pelanggan.

    Avatar - Riksa Raesalat
    Riksa Raesalat
  • http://cdn.flipboard.com/uploads/Avatar/6c20b9189eaf73d33c69b672bb3469acd80cd860.jpg

    Avatar - Riksa Raesalat
    Riksa Raesalat
  • New Public Management

    NPM secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.
    NPM adalah suatu sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan lean management. Bagi yang lain, NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas pemerintah.
    manajemen kualitas
    New Public Management (NPM) merupakan sistem manajemen administrasi publik yang paling aktual di seluruh dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara industri. Sistem ini dikembangkan di wilayah anglo Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia Baru. Perusahaan-perusahaan umum diprivatisasi, pasar tenaga kerja umum dan swasta dideregulasi, dan dilakukan pemisahan yang jelas antara penetapan strategis wewenang negara oleh lembaga-lembaga politik (APA yang dilakukan negara) dan pelaksanaan operasional wewenang oleh administrasi (pemerintah) dan oleh badan penanggungjawab yang independen atau swasta.

    Asal-Mula NPM
    Pendekatan NPM atas manajemen publik bangkit selaku kritik atas birokrasi. Selama ini, birokrasi erat dikaitkan dengan manajemen sektor publik itu sendiri. Birokrasi dianggap erat berkait dengan keengganan maju, kompleksitas hirarki jabatan dan tugas, serta mekanisme pembuatan keputusan yang top-down. Juga, birokrasi dituduh telah menjauhkan diri dari harapan publik.
    Fokus dari NPM sebagai sebuah gerakan adalah, pengadopsian keunggulan teknik manajemen perusahaan swasta untuk diimplementasikan dalam sektor publik dan pengadministrasiannya. Sementara pemerintah distereotipkan kaku, birokratis, mahan, dan inefisien, sektor swasta ternyata jauh lebih berkembang karena terbiasa berkompetisi dan menemukan peluang-peluang baru. Sebab itu, sektor swasta banyak melakukan inovasi-inovasi baru dan prinsip-prinsip kemanajemenannya.
    Dalam NPM, pemerintah dipaksa untuk mengadopsi, baik teknik-teknik administrasi bisnis juga nilai-nilai bisnis. Ini meliputi nilai-nilai seperti kompetisi, pilihan pelanggan, dan respek atas semangat kewirausahaan. Sejak tahun 1990-an, reformasi-reformasi di sektor publik menghendaki keunggulan-keunggulan yang ada di sektor swasta diadopsi dalam prinsip-prinsip manajemen sektor publik.

    NPM memiliki ciri-ciri berikut:
    a. Pengendalian yang berorientasi pada persaingan dengan cara pemisahan wewenang antara pihak yang memberi dana dan pihak pelaksana tugas
    b. Pemfokusan pada efektifitas, efisiensi dan mutu pelaksanaan tugas
    c. Pemisahan manajemen strategis dari manajemen operasional dalam pemberian order dan anggaran umum
    d. Pelaksana order swasta dan pemerintah diperlakukan sama.
    e. Adanya upaya meningkatkan inovasi yang terarah (sebagai bagian dari order kerja) karena adanya pendelegasian (bukan hanya desentralisasi) manajemen
    f. operasional.produk
    Tanggungjawab total
    Tujuan New Public Management (NPM)
    Tujuan New Public Management adalah untuk merubah administrasi publik sedemikian rupa sehingga, kalaupun belum bisa menjadi perusahaan, ia bisa lebih bersifat seperti perusahaan. Administrasi publik sebagai penyedia jasa bagi warga harus sadar akan tugasnya untuk menghasilkan layanan yang efisien dan efektif. Tapi, di lain pihak ia tidak boleh berorientasi pada laba. Padahal ini wajib bagi sebuah perusahaan kalau ia ingin tetap bertahan dalam pasar yang penuh persaingan.

    Tuntutan dan Prasyarat New Public Management (NPM)
    Langkah untuk menerapkan New Public Management bisa dilakukan dengan syarat
    ada cukup jumlah pendukung “yang kritis” yang menghendaki reformasi. Para pendukung ini harus berasal dari administrasi (pemda, pemkot) dan politik, berarti mereka harus seorang birokrat dan politisi. Warga juga akan setuju dengan penerapan NPM ini karena mereka banyak

    Avatar - Riksa Raesalat
    Riksa Raesalat
See more stories
Kuliah
Magazine

More Magazines by Riksa Raesalat

No items